Sabtu, 28 Mei 2011

jenis leukosit


BAB I
PENDAHULUAN
Lekosit (sel darah putih) adalah sel darah yang tidak berwarna, tidak memiliki inti dan tidak memiliki bentuk yang tetap. Rata-rata jumlah sel darah putih yang normal pada manusia adalah rata-rata 5000sel/mm3. Apabila jumlahnya lebih dari 12000 disebut lekositosis sedangkan apabila kurang dari 5000 disebut lekopenia. (Efendi,2003)
Pengamatan sel darah putih secara mikroskopis akan terlihat seperti terdapat tetesan setengah cair yang disebut granula spesifik (granulosit). Granulosit spesifik tersebut memiliki sitoplasmadan bentuk inti yang bervariasi. Selain itu ada juga yang tidak bergranula yang dicirikan dengan sitoplasma yang homogen dengan inti berbentuk bulat atau bentuk ginjal (Effendi,2003)
Sel darah putih (lekosit) dapat dibagi menjadi dua kelompok besar berdasarkan fungsinya fagosit dan monosit. Granulosit yang mencakup tiga jenis sel netrofil (polimorfo-nuklear), eosinofil, dan basofil bersama dengan monosit membentuk kelompok fagosit. Hanya sel fagosit dan limfosit matur ditemukan dalam sel darah normal. (Kapita Selekta, edisi 4, hal 104)
Fungsi fagosit dan imunosit dalam melindungi tubuh terhadap infeksi terkait erat engan dua sistem protein terlarut dalam tubuh , yaitu immunoglobulin dan komplemen. Protein-pritein tersebut yang juga dapat terlibat dalam penghancuran sel darah yang normal (Kapita Selekta, edisi 4, hal 104)

·               
BAB II
ISI
Granulosit merupakan salah satu jenis sel darah putih atau leukosit  yang memiliki granula. Secara umum granulosit memliki peranan sepeti leukosit pada umumnya, yaitu berperan dalam prtahanan seluler dan hormonal organisme terhadap zat-zat asing. Granulosit pada keadaan hidup terlihat seperti tetesan setengah cair, bersitoplasma dan didalamnya terdapat inti yang berfariasi.
Berdasarkan afinitas granula terhadap zat warna netral, basa dan asam, granulosit dibedakan menjadi tiga, yaitu :
Ö        Basofil
Ö        Eosinofil
Ö        Neutrofil

 Pembentukan fagosit netrofil dan monosit. Eosinofil dan basofil juga dibentuk dalam sumsum tulang dengan suatu proses yang serupa dengan netrofil (Kapita Selekta Hemotologi Oleh: Hoffbrand, AV. Petit, JE, Moss, PAH, Setiawan, Lyana (terj: Mahanani, Dewi Asih) (Ed. Jakarta: EGC, 2005.cet. ke-1 Ed. 4) Hal. 104

A.    BASOFIL
Basofil adalah salah satu bentuk granulosit (lekosit yang bergranula) dengan jumlah paling sedikit, yaitu 0,01-0,3% dalam sirkulasi lekosit. Basofil berperan dalam sistem kekebalan tubuh dan  reaksi alergi, seperti asma. Saat teraktivasi basofil dapat mensekresikan histamine, heparin, kondroitin, elastase, lisofosfolipase, leukotriena dan beberapa macam sitokina.
Sel ini jarang di temukan dalam darah tepi normal. Sel ini mempunyai banyak granula sitoplasma yang gelap, menutupi inti, serta mengandung heparin dan histamine, Didalam jaringan, basofil berubah menjadi sel mast.
  1. Karakteristik
·                   
B.     EOSINOFIL
Eosinofil berjumlah 1-6% lekosit darah. Eosinofil berperan dalam pengendalian mekanisme alergi, pertahanan terhadap parasit multiseluler, dan pembuangan fibrin yang terbentuk selama inflamasi, karena adanya profibrinolisin. Eosinofil juga memfagisitosis kompleks antigen dan antibodi, yang merupakan fungsi eosinofil untuk melakukan fagositosis kompleks antigen dan antibodi. Eosinofil ditemukan dalam medulla oblongata, sambungan antara korteks otak besar dan timus, dalam saluran pencernaan, ovarium, uterus dan limpa. Eosinofil terbentuk dalam proses haematopoeisis dalam sumsum tulang lalu bermigrasi ke dalam sirkulasi darah.
Eosinofil mengandung beberapa zat bersifat toksik terhadap parasit dan jaringan tubuh. Beberapa zat tersebut antara lain seperti histamine, eosinfil peroksidase ribonuklease, deoksiribonuklease, lipase dan beberapa asam amino yang dibentuk setelah eosinofil teraktifasi  dalam proses degranulasi. Dalam kondisi normal eosinofil yang ditemukan dalam paru, esophagus, kulit dan organ dalam lainnya merupakan suatu pertanda terjadinya suatu gangguan. Eosinofil dalam sirkulasi darah dapat bertahan selama 8-12 jam, namun dalam keadaan tanpa stimulasi dapat bertahan selama 8-12 hari.
1.      Karakteristik
·        Ukuran                   : 12-17 mm
·        Bentuk                   : bulat
·        Warna sitologi        : kemerahan
·        Granularitas            : Granula           : ada
                                      Jumlah            : banyak
Ukuran          : sama besar
Bentuk          ; bulat
Warna           : orange kemerahan, kuning mengkilat atau              broncze.
·        Inti                         : Butir               : tidak ada.
  Jumlah            : 2-3 lobi
  Membran       : ada
  Bentuk           : bersegmen
  Letak             : central/eksentrik
  Warna            : kebiruan-biruan (agak pucat)
·        Kromatin                : kasar
·        Nukleolus               : -
·        Distribusi                : sekitar 1-6% dalam sel darah putih
C. NETROFIL
Netrofil merupakan granulosit dengan jumlah terbanyak dalan darah, yaitu 60-70%. Tidak mengandung reticulum endoplasma. Lama hidup dalam darah sekitar 10 jam. Berperan dalam pertahanan tubuh terhadap infeksi bakteri dan proses peradangan kecil lainnya. Neutrofil memiliki sifat fagositik yang mirip dengan makrofag sehingga dapat dengan aktif memfagositosis partikel asing yang berukuran kecil.
Neutrofil memiliki berbagai substansi beracun yang mengandung bahan pengoksidasi kuat, seperti hydrogen peroksida, oksigen radikal bebas, dan hipoklorit. Dalam keadaan normal sumsum tulang orang dewasa dapat memproduksi 100 miliyar neutrofil sehari. Neutrofil akan mengalami enam tahap morfologi diluar sumsum tulang, yaitu:
1.   Karakteristik :
·                    Diameter          : 12 um
·                    inti                    : satu buah didalamnya terdapat 2-5 lobus
·                    Mitokondria     : sedikit
·                    Sitoplasma        : mengandung banyak granula spesifik
·                    Warna              : salmon pinkoleh campuran jenis romanovky
·                    Distribusi          : 60-70%
Ada dua bentuk netrofil, yaitu:
a. Netrofi batang ( Band atau non filament netrofil)
Karakteristik
·              Ukuran             : 10-15  mm
·              Inti sel              : Letak                          : central/eksentrik
Bentuk                      : batang
Warna                       : biru keunguan
Kromatin                   : kasar bergerombol
Membran inti             : tidak ada
·              Sitoplasma        : Luas               : relative lebih lebar
b.Netrofil segmen (lekosit PMN)
·              Besar               : 10-15 mm
·              inti sel               : letak               : central / eksentrik

  bentuk            : bersegmenna
  warna             : biru pucat keunguan
·              Kromatin          : kasar lebih kompak
·              Sitoplasma        : luas                 : relative lebih lebar

2 komentar:

Unknown mengatakan...

Terima kasih makahnya cukup membantu , untuk referensi yang lain mungkin bisa coba buka di http://www.tanyadok.com/artikel-konsultasi/eosinofil-tinggi-alergikah

Unknown mengatakan...

Alergi bisa ditimbulkan oleh beberapa penyebab, temukan salah penyebab alergi yaitu Eosinofil di tanyadok.com portal informasi layanan kesehatan untuk informasi lengkapnya

Posting Komentar